Kelelahan akibat Covid-19, Tenaga medis Spanyol melakukan protes. /Firstpost.com
Wabah virus Covid-19 masih terus terjadi di seluruh penjuru dunia dan masih terus menunjukkan peningkatan kasus di beberapa negara tak terkecuali di Indonesia.
Dikutip dari Worldmeters pada Jum’at, 13 November 2020, kasus virus Covid-19 di seluruh dunia jika ditotalkan sebanyak 53.138.735 orang.
Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak terpapar Covid-19 sebanyak 10.873.936 kasus dengan total kematian 248.585 kasus.
Disusul India di peringkat kedua dengan total kasus yang teronfirmasi sebanyak 8.728.795 orang dan orang yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 128.686.
Di urutan ketiga ditempati oleh Brazil yang memiliki jumlah kasus Covid-19 sebanyak 5.783.647 orang dan angka kematian karena Covid-19 sebanyak 164.332 kasus.
Indonesia berada di urutan ke-21 dengan kasus yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 452.291 dan angka kematiannya sebanyak 14.933 kasus.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dibeberapa negara memiliki kasus terkonfirmasi dan kematian karena Covid-19 masih tinggi.
Kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali muncul pada awal Maret lalu, itu artinya sudah 8 bulan masyarakat bergelut melawan virus ini.
Dalam waktu lama, masyarakat lelah dengan Covid-19 sehingga mulai abai dengan protokol kesehatan, melakukan kegiatan dengan melibatkan orang banyak.
Bukan hanya masyarakat yang merasa lelah tetapi tenaga medis pun mengalami hal serupa, dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari pikiran-rakyat.com, tenaga medis di Spanyol melakukan demo kepada pemerintah.
Tenaga medis bekerja selama 80 jam dalam seminggu bahkan jika ada shift kerja bisa menembus 24 jam. Padahal kontrak kerja hanya 40 jam seminggu.
Selain itu, para tenaga medis protes karena pemerintah telah abai terhadap kondisi para pekerja yang bertarung melawan Covid-19.
Dikutip dari Antaranews, pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyeses terus melakukan tindakan pencegahan seraya menunggu vaksin.
“Kita mungkin lelah dengan Covid-19, namun virus itu tidak bosan dengan kita. Negara-negara Eropa sedang berjuang, namun virus itu tidak berubah secara signifikan juga tidak ada tindakan untuk mengehentikannya,” ujar Tedros.
Selain melakukan lockdown, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat vaksin Covid-19.
Berdasarkan hasil awal dari uji tahap akhir berskala besar, produsen obat Pfizer dan mitra BioNTech Jerman sedang mengebangkan vaksin yang 90 persen mampu melawan Covid-19.
Tedros mengatakan sebuah vaksin sangat dibutuhkan, tetapi jangan terlalu memusatkan semuanya hanya pada vaksin saja.
artikel bisa dibaca di sini WHO Beri Peringatan untuk Tetap Waspada Soal Virus Corona yang ‘Tidak Lelah’
Komentar
Posting Komentar